Minggu, 04 Desember 2016

2.2. Bentuk-bentuk Persamaan Dasar Akuntansi

     Bentuk persamaan akuntansi bermacam-macam tergantung dari jenis transaksinya. Namun, formula dasarnya tetap sama, yaitu:
Harta = Utang + Modal pemilik
     Pada awalnya, pendirian perusahaan memerlukan dana sebagai modal. Pemilik akan menyetor sejumlah dana untuk diinfestasikan sebagai aktiva perusahaan. Setoran tersebut diperlakukan sebagai modal, sehingga diperoleh bentuk persamaan akuntansi sebagai berikut:
Harta = Modal .................................... (1)
     Selanjutnya, harta perusahaan dapat diperoleh dari pihak lain, misalnya pembelian kredit atau pinjaman. Pinjaman tersebut disebut utang, sehingga menghasilkanbentuk persamaan dasar akuntansi sebagai berikut:
Harta = Utang + Modal ............... (2)
     Selanjutnya, setelah usaha berjalan, perusahaan mulai memperoleh pendapatan. namun, di sisi lain juga mulai mengeluarkan berbagai jenis beban untuk memperoleh pendapatan tersebut. Kedua hal tersebut tertentu saja akan mempengaruhi harta, namut tidak mempengaruhi utang. Bentuk persamaan dasar akuntansinya adalah sebagai berikut:
Harta = Utang + (Modal + Pendapatan - Beban)...(3)


2.2.2 Mekanisme pencatatan akuntansi
         Untuk memcatat transaksi dalam persamaan akuntansi, dapat dilakukan dengan mekanisme dan pedoman sebagai berikut.
1. Persamaan disusun berdasarkan asas berpasangan dan seimbang. Perubahan unsur tertentu dalam persamaan dasar akuntansi akan mengakibatkan perubahan unsur lainnya dengan jumlah yang sama atau seimbang.
2. Persamaan disusun sesuai mekanisme pengaruh transaksi terhadap persamaan akuntansi diatas.
3. Penyusunan persamaan akuntansi dapat dilakukan dalam 3 bentuk, yaitu:
    a. Bentuk umum
        Dalam setiap perubahan unsur persamaan dasar akuntansi, akan ditampung dalam komponen harta, utang, dan modal.
    b. Bentuk terklarifikasi
        Dalam setiap perubahan komponen harta, utang dan modal, akan dirici sesuai dengan komponen yang mengalami perubahan.

Catatan Kecil :
1. Periode Akuntansi
Periode akuntansi yang biasa digunakan adalah bulan Januari-Desember, namun ada juga yang menggunakan bulan April-Maret.
2. Tata buku berpasangan (double-entry bookeeping)
Goethe, seorang penyair, novelis, ilmuwan, dan genius Jerman, memberikan komentar tentang sistem tata buku berpasangan (double-entry bookeeping): "sistem ini erupakan salah satu penemuan terindah dari insan manusia dan setiap pengusaha yang baik hendaknya menggunakan sistem ini dalam menjalankan usahanya"


2.2.3 Persamaan dasar akuntansi perusahaan dagang
         Pada perusahaan dagang, persamaan akuntansinya sama dengan perusahaan jasa. Hanya saja untuk mutasi transaksi barang dagangan diperlakukan sebagai berikut:
1. Mutasi keluar masuk barang dagangan dicatat sebesar harga perolehannya.
2. Untuk penjualan, penerimaan hasil penjualan dicatat sebesar harga jual. Sedangkan, mutasi barang dagangan dicatat sebesar harga pokoknya. Selisihnya adalah laba atau rugi yang dicatat dalam modal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar