I. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini!
1. Apa yang dimaksud dengan akuntansi?
2. Apakah tujuan akuntansi?
3. Apa perbedaan antara akuntan publik dengan akuntan internal?
4. Sebutkan tiga bentuk pokok organisasi usaha yang mencari laba!
5. Syarat-syarat apa sajakah yang harus dipenuhi untuk menjadi seseorang:
a. akuntan manajemen
b. akuntan publik
6. Mengapa pengetahuan mengenai konsep-konsep dan terminologi akuntansi sangat berguna bagi pihak yang berkecimpung di dalam kegiatan usaha?
7. Mengapa perubahan metode akuntansi harus dijelaskan alasannya?
8. Apa yang dimaksud dengan prinsip akuntansi? Mengapa prinsip akuntansi di setiap negara tidak sama?
9. Pemakaian istilah-istilah umum dalam laporan keuangan termasuk dalam tujuan kualitatif yang mana?
10. Apa yang dimaksud dengan Prinsip Akuntansi Indonesia dan Standar Akuntansi Keuangan? Apa perbedaan keduanya?
II. Jawablah beberapa pertanyaan berikut ini!
1. Berikut ini adalah daftar bidang-bidang akuntansi. Sebutkan fungsi dari masing-masing bidang tersebut!
a. Akuntansi Keuangan
b. Akuntansi Manajemen
c. Akuntansi Pemeriksaan Keuangan
d. Akuntansi Biaya
e. Akuntansi Perpajakan
f. Sistem Akuntansi
g. Akuntansi Anggaran
h. Akuntansi Pemerintahan
i. Akuntansi Lembaga Nirlaba
j. Akuntansi Internasional
2. Berikut ini adalah macam-macam profesi akuntansi. Sebutkan contoh profesi mereka dan berilah keterangan di mana mereka bekerja!
a. Akuntan Publik
Contoh profesi: Auditor
Tempat bekerja: - Price water house cooper
- Arthur Anderson and co
b. Akuntan Manajemen
Contoh profesi:
Tempat bekerja:
c. Akuntansi Pemerintah
Contoh profesi:
Tempat bekerja:
d. Akuntansi Pendidik
Contoh profesi:
Tempat bekerja:
3. Berikut ini adalah pihak-pihak yang membutuhkan informasi akuntansi. Daftarlah informasi apa saja yang mereka butuhkan dan keterangannya!
a. Investor
Informasi yang dibutuhkan: Likuiditas keuangan
Keterangan: Untuk menentukan besarnya kredit yang diberikan
b. Kreditur
Informasi yang dibutuhkan:
Keterangan:
c. Manajer
Informasi yang dibutuhkan:
Keterangan:
d. Pemerintah
Informasi yang dibutuhkan:
Keterangan:
4. Berikut ini adalah tujuan kualitatif menurut Prinsip Akuntansi Indonesia. Jelaskan maksudnya dengan menggunakan contoh!
a. Relevan
contoh penerapan: menggunakan metode pengukuran persediaan LIFO (last in last out) untuk
mengukur persediaan bahan baku.
b. Dapat dimengerti
c. Dapat diverifikasi (diuji kebenarannya)
d. Netral
e. Tepat waktu
f. dapat dibandingkan
g. Lengkap
Untuk SMK Kelas X Tim Akuntansi SMK Modul Akuntansi B.1 PT Galaxy Puspa Mega
Rabu, 30 November 2016
Rangkuman
Dari uraian materi sebelumnya, maka apabila dibuat rangkumannya adalah sebagai berikut:
Akuntansi terdiri dari:
1. Pengertian Akuntansi
2. Prosedur dan Tahapan Akuntansi, terdiri dari:
a. Pencatatan
b. Pengelompokkan
c. Pengikhtisaran
d. Pelaporan
3. Spesialisasi Bidang Akuntansi, terdiri dari:
a. Akuntansi Keuangan
b. Akuntansi Biaya
c. Akuntansi Perpajakan
d. Akuntansi Pemerintah
e. Auditing
4. Tugas dan Jabatan Bidang Akuntansi, terdiri dari:
a. Akuntan Publik
b. Akuntan Manajemen
c. Akuntan Pemerintah
5. Pihak-pihak yang Membutuhkan, terdiri dari:
a. Pemilik
b. Investor
c. Pemerintah
d. Manajemen
6. Prinsip-prinsip Akuntansi, terdiri dari:
a. Ketaatan
b. Cukup berarti
c. Hati-hati
d. Harga perolehan
e. Cukup lengkap
f. Unit usaha
Akuntansi terdiri dari:
1. Pengertian Akuntansi
2. Prosedur dan Tahapan Akuntansi, terdiri dari:
a. Pencatatan
b. Pengelompokkan
c. Pengikhtisaran
d. Pelaporan
3. Spesialisasi Bidang Akuntansi, terdiri dari:
a. Akuntansi Keuangan
b. Akuntansi Biaya
c. Akuntansi Perpajakan
d. Akuntansi Pemerintah
e. Auditing
4. Tugas dan Jabatan Bidang Akuntansi, terdiri dari:
a. Akuntan Publik
b. Akuntan Manajemen
c. Akuntan Pemerintah
5. Pihak-pihak yang Membutuhkan, terdiri dari:
a. Pemilik
b. Investor
c. Pemerintah
d. Manajemen
6. Prinsip-prinsip Akuntansi, terdiri dari:
a. Ketaatan
b. Cukup berarti
c. Hati-hati
d. Harga perolehan
e. Cukup lengkap
f. Unit usaha
1.5 Konsep-konsep Dasar Akuntansi
Akuntansi mempunyai konsep-konsep dasar sebagai berikut:
1. Kesatuan akuntansi (business entity)
2. Kesinambungan (going concern)
3. Periode akuntansi (accounting period)
4. Pengukuran dalam nilai uang (money measurement)
5. Harga pertukaran
6. Penetapan beban dan pendapatan (matching cost with revenue)
Laporan keuangan harus disusun sesuai dengan prinsip akuntansi Indonesia, yaitu:
Laporan keuangan meliputi neraca, perhitungan laba rugi, laporan keuangan posisi keuangan, dan catatan atas laporan keuangan.
Untuk lebih dapat menggambarkan secara jelas sifat dan perkembangan perubahan yang dialami perusahaan dari waktu ke waktu, sangat dianjurkan agar perusahaan menyusun laporan keuangan komparatif, setidaknya untuk dua tahun terakhir. Berikut ini adalah unsur-unsur yang terdapat dalam laporan keuangan:
A. Neraca
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam penyusunan neraca adalah:
1. Neraca harus disusun secara sistematis sehingga dapat memberikan gambaran mengenai posisi keuangan perusahaan pada suatu saat tertentu.
2. Komponen-komponen neraca dapat digolongkan sebagai berikut:
a. Aktiva, meliputi: aktiva lancar, investasi/penyertaan, aktiva tetap, aktiva tidak berwujud, dan
aktiva lain-lain.
b. Utang, meliputi utang jangka pendek, utang jangka panjang, dan utang lain-lain.
c. Modal, meliputi modal saham, agio saham/premi, dan laba yang ditahan.
Penyajian komponen-komponen tersebut merupakan pencerminan dari klarifikasi lazim pos neraca sebagai berikut:
a. Aktiva diklarifikasikan menurut urutan likuiditas.
b. Utang diklarifikasikan menurut urutan jatuh tempo.
c. Modal diklarifikasikan berdasarkan sifat kekekalan.
Perkiraan lawan (contra account) atas pos neraca tertentu disajikan sebagai unsur pengurang atas pos neraca yang bersangkutan.
B. Perhitungan laba rugi dan laba yang ditahan
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam penyusunan perhitungan laba rugi dan laba yang ditahan adalah:
1. Perhitungan laba rugi harus disusun sedemikian rupa agar dapat memberikan gambaran mengenai hasil usaha perusahaan dalam periode tertentu.
2. Cara pnyajian perhitungan laba rugi adalah sebagai berikut:
a. Harus memuat secara terperinci unsur-unsur pendapatan dan beban.
b. Sebaiknya disusun dalam bentuk urutan ke bawah (stafel).
c. Harus dipisahkan antara hasil dari bidang usaha, hasil dari luar usaha, dan pos luar biasa.
3. Komponen-komponen perhitungan laba rugi adalah penjualan, harga pokok penjualan, laba bruto, beban biasa, pos luar biasa, laba sebelum pajak, pajak penghasilan, laba setelah pajak.
4. Laba bersih mencerminkan semua pos laba rugi selama suatu periode, kecuali koreksi masa lalu. Koreksi masa lalu disajikan sebagai peenyesuaian atas saldo awal laba ditahan.
1. Kesatuan akuntansi (business entity)
2. Kesinambungan (going concern)
3. Periode akuntansi (accounting period)
4. Pengukuran dalam nilai uang (money measurement)
5. Harga pertukaran
6. Penetapan beban dan pendapatan (matching cost with revenue)
Laporan keuangan harus disusun sesuai dengan prinsip akuntansi Indonesia, yaitu:
Laporan keuangan meliputi neraca, perhitungan laba rugi, laporan keuangan posisi keuangan, dan catatan atas laporan keuangan.
Untuk lebih dapat menggambarkan secara jelas sifat dan perkembangan perubahan yang dialami perusahaan dari waktu ke waktu, sangat dianjurkan agar perusahaan menyusun laporan keuangan komparatif, setidaknya untuk dua tahun terakhir. Berikut ini adalah unsur-unsur yang terdapat dalam laporan keuangan:
A. Neraca
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam penyusunan neraca adalah:
1. Neraca harus disusun secara sistematis sehingga dapat memberikan gambaran mengenai posisi keuangan perusahaan pada suatu saat tertentu.
2. Komponen-komponen neraca dapat digolongkan sebagai berikut:
a. Aktiva, meliputi: aktiva lancar, investasi/penyertaan, aktiva tetap, aktiva tidak berwujud, dan
aktiva lain-lain.
b. Utang, meliputi utang jangka pendek, utang jangka panjang, dan utang lain-lain.
c. Modal, meliputi modal saham, agio saham/premi, dan laba yang ditahan.
Penyajian komponen-komponen tersebut merupakan pencerminan dari klarifikasi lazim pos neraca sebagai berikut:
a. Aktiva diklarifikasikan menurut urutan likuiditas.
b. Utang diklarifikasikan menurut urutan jatuh tempo.
c. Modal diklarifikasikan berdasarkan sifat kekekalan.
Perkiraan lawan (contra account) atas pos neraca tertentu disajikan sebagai unsur pengurang atas pos neraca yang bersangkutan.
B. Perhitungan laba rugi dan laba yang ditahan
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam penyusunan perhitungan laba rugi dan laba yang ditahan adalah:
1. Perhitungan laba rugi harus disusun sedemikian rupa agar dapat memberikan gambaran mengenai hasil usaha perusahaan dalam periode tertentu.
2. Cara pnyajian perhitungan laba rugi adalah sebagai berikut:
a. Harus memuat secara terperinci unsur-unsur pendapatan dan beban.
b. Sebaiknya disusun dalam bentuk urutan ke bawah (stafel).
c. Harus dipisahkan antara hasil dari bidang usaha, hasil dari luar usaha, dan pos luar biasa.
3. Komponen-komponen perhitungan laba rugi adalah penjualan, harga pokok penjualan, laba bruto, beban biasa, pos luar biasa, laba sebelum pajak, pajak penghasilan, laba setelah pajak.
4. Laba bersih mencerminkan semua pos laba rugi selama suatu periode, kecuali koreksi masa lalu. Koreksi masa lalu disajikan sebagai peenyesuaian atas saldo awal laba ditahan.
Selasa, 29 November 2016
1.4 Prinsip-prinsip Akuntansi
Laporan keuangan dibuat agar berguna bagi semua pihak yang berkepentingan, sehingga mereka mempunyai pennafsiran sama seperti yang dimaksudkan oleh pembuatnya, maka laporan keuangan harus disusun berdasarkan pedoman dan tata cara pencatatan umum yang berlaku. Pedoman semacam ini disebut prinsip akuntansi.
Prinsip akuntansi tidak selalu sama di setiap negara. Prinsip akuntansi yang berlaku di Indonesia adalah Prinsip Akuntansi Indonesia tahun 1984 (PAI 1984). Bab Pendahuluan dari PAI 1984 menjelaskan bahwa Prinsip Akuntansi Indonesia merupakan himpunan prinsi, prosedur, metode, dan teknik akuntansi yang mengatur laporan keuangan, khususnya yang ditujukan kepada pihak luar, seperti pemegang saham, kreditur, dan fiscus (Direktorat Jendral Pajak).
Prinsip Akuntansi Indonesia pertama kali diterbitkan tahun 1973, kemudian diubah pada tahun 1984 yang dikenal dengan sebutan PAI 1984. Prinsip Akuntansi Indonesia (PAI) tahun 1984 yang disusun IAI (Ikatan Akuntan Indonesia) memiliki dua tujuan, yaitu tujuan umum dan kualitatif.
1. Tujuan umum
Tujuan umum laporan keuangan dapat dinyatakan sebagai berikut.
a. Memberikan informasi keuangan yang dapat dipercaya mengenai aktiva dan kewajiban serta modal perusahaan.
b. Memberikan informasi yang dapat dipercaya mengenai perubahan dalam aktiva neto (aktiva setelah mengurangi kewajiban) suatu perusahaan yang timbul sebagai akibat dari usaha memperoleh laba.
c. Memberikan informasi keuangan kepada para pemakai laporan keuangan, sehingga mereka dapat memperkirakan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba.
d. Memberikan informasi penting lain mengenai perubahan dalam aktiva dan utang perusahaan, seperti informasi mengenai aktivitas pembiayaan dan investasinya.
e. Mengungkapkan sejauh mungkin informasi lain yang berhubungan dengan laporan keuangan yang relevan dengan kebutuhan pemakai laporan, misalnya informasi mengenai kebijakan akuntansi yang dianut perusahaan.
2. Tujuan kualitatif
Informasi keuangan suatu unit organisasi atau perusahaan akan bermanfaat bagi pemakainya, bila memenuhi persyaratan kualitatif seperti yang ditetapkan dalam buku Prinsip Akuntansi Indonesia berikut ini.
a. Relevan
Relevansi suatu informasi harus berkaitan dengan maksud penggunaannya. Informasi yang tidak relevan dengan keperluan para pengambil keputusan tidak berguna walaupun kualitas lainnya mungkin terpenuhi. Sehubungan dengan tujuan relevasi itu, perlu dipilih metode pengukuran dan pelaporan akuntansi keuangan yang sejauh mungkin dapat membantu data pemakai data akuntansi keuangan. Oleh karena itu, dalam mempertimbangan relevansi suatu informasi yang bertujuan umum, perhatian difokuskan pada kebutuhan khusu pihak tertentu saja.
b. Dapat dimengerti
Informasi keuangan dapat disampaikan harus dapat dimengerti oleh pemakainya. Bentuk laporan keuangan dan istilah-istilah yang digunakan harus disesuaikan dengan batas kemampuan pemakai dalam menangkap pengertiannya. Pihak pemakai diharapkan juga telah memiliki pengetahuan dasar mengenai aktivitas ekonomi perusahaan, proses akuntansi keuangan, dan istilah-istilah umum yang digunakan dalam laporan keuangan.
c. Dapat diverivikasi (diuji kebenarannya)
Laporan keuangan harus disusun secara objektif, sehingga dapat diuji kebenarannya oleh para pengukur yang independen, dengan menggunakan metode pengukuran yang sama.
d. Netral
Informasi keuangan harus diarahkan pada kebutuhan pemakai secara umum dan bukan pada kebutuhan pihak tertentu saja. Menyajikan informasi keuangan yang hanya menguntungkan beberapa pihak tertentu, tetapi akan merugikan pihak lain, maka tidak diperkenankan.
e. Tepat waktu
Informasi harus disampaikan sedini mungkin agar dapat digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan ekonomi dan menghindari penundaan pengambilan keputusan yang dianggap penting.
f. Dapat dibandingkan
Informasi laporan keuangan harus dapat dibandingkan dengan informasi laporan keuangan periode sebelumnya dari perusahaan yang sama, juga dengan laporan keuangan perusahaan yang sejenis pada periode yang sama. Untuk mencapai sasaran perbandingan secara memandai, penetapan metode akuntansi yang dipakai perusahaan hendaknya konsisten dari tahun ke tahun. Apabila pada tahun tertentu terjadi perubahan metode akuntansi, perlu dijelaskan alasan perubahannya.
g. Lengkap
Laporan keuangan hendaknya disajikan secara lengkap. Laporan keuangan harus memenuhi standar pengungkapan yang memandai, sehingga mengungkapkan seluruh fakta keuangan yang penting, dan mengungkapkan semua informasi tambahan yang dapat mempengaruhi perilaku pegambilan keputusan.
Prinsip akuntansi tidak selalu sama di setiap negara. Prinsip akuntansi yang berlaku di Indonesia adalah Prinsip Akuntansi Indonesia tahun 1984 (PAI 1984). Bab Pendahuluan dari PAI 1984 menjelaskan bahwa Prinsip Akuntansi Indonesia merupakan himpunan prinsi, prosedur, metode, dan teknik akuntansi yang mengatur laporan keuangan, khususnya yang ditujukan kepada pihak luar, seperti pemegang saham, kreditur, dan fiscus (Direktorat Jendral Pajak).
Prinsip Akuntansi Indonesia pertama kali diterbitkan tahun 1973, kemudian diubah pada tahun 1984 yang dikenal dengan sebutan PAI 1984. Prinsip Akuntansi Indonesia (PAI) tahun 1984 yang disusun IAI (Ikatan Akuntan Indonesia) memiliki dua tujuan, yaitu tujuan umum dan kualitatif.
1. Tujuan umum
Tujuan umum laporan keuangan dapat dinyatakan sebagai berikut.
a. Memberikan informasi keuangan yang dapat dipercaya mengenai aktiva dan kewajiban serta modal perusahaan.
b. Memberikan informasi yang dapat dipercaya mengenai perubahan dalam aktiva neto (aktiva setelah mengurangi kewajiban) suatu perusahaan yang timbul sebagai akibat dari usaha memperoleh laba.
c. Memberikan informasi keuangan kepada para pemakai laporan keuangan, sehingga mereka dapat memperkirakan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba.
d. Memberikan informasi penting lain mengenai perubahan dalam aktiva dan utang perusahaan, seperti informasi mengenai aktivitas pembiayaan dan investasinya.
e. Mengungkapkan sejauh mungkin informasi lain yang berhubungan dengan laporan keuangan yang relevan dengan kebutuhan pemakai laporan, misalnya informasi mengenai kebijakan akuntansi yang dianut perusahaan.
2. Tujuan kualitatif
Informasi keuangan suatu unit organisasi atau perusahaan akan bermanfaat bagi pemakainya, bila memenuhi persyaratan kualitatif seperti yang ditetapkan dalam buku Prinsip Akuntansi Indonesia berikut ini.
a. Relevan
Relevansi suatu informasi harus berkaitan dengan maksud penggunaannya. Informasi yang tidak relevan dengan keperluan para pengambil keputusan tidak berguna walaupun kualitas lainnya mungkin terpenuhi. Sehubungan dengan tujuan relevasi itu, perlu dipilih metode pengukuran dan pelaporan akuntansi keuangan yang sejauh mungkin dapat membantu data pemakai data akuntansi keuangan. Oleh karena itu, dalam mempertimbangan relevansi suatu informasi yang bertujuan umum, perhatian difokuskan pada kebutuhan khusu pihak tertentu saja.
b. Dapat dimengerti
Informasi keuangan dapat disampaikan harus dapat dimengerti oleh pemakainya. Bentuk laporan keuangan dan istilah-istilah yang digunakan harus disesuaikan dengan batas kemampuan pemakai dalam menangkap pengertiannya. Pihak pemakai diharapkan juga telah memiliki pengetahuan dasar mengenai aktivitas ekonomi perusahaan, proses akuntansi keuangan, dan istilah-istilah umum yang digunakan dalam laporan keuangan.
c. Dapat diverivikasi (diuji kebenarannya)
Laporan keuangan harus disusun secara objektif, sehingga dapat diuji kebenarannya oleh para pengukur yang independen, dengan menggunakan metode pengukuran yang sama.
d. Netral
Informasi keuangan harus diarahkan pada kebutuhan pemakai secara umum dan bukan pada kebutuhan pihak tertentu saja. Menyajikan informasi keuangan yang hanya menguntungkan beberapa pihak tertentu, tetapi akan merugikan pihak lain, maka tidak diperkenankan.
e. Tepat waktu
Informasi harus disampaikan sedini mungkin agar dapat digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan ekonomi dan menghindari penundaan pengambilan keputusan yang dianggap penting.
f. Dapat dibandingkan
Informasi laporan keuangan harus dapat dibandingkan dengan informasi laporan keuangan periode sebelumnya dari perusahaan yang sama, juga dengan laporan keuangan perusahaan yang sejenis pada periode yang sama. Untuk mencapai sasaran perbandingan secara memandai, penetapan metode akuntansi yang dipakai perusahaan hendaknya konsisten dari tahun ke tahun. Apabila pada tahun tertentu terjadi perubahan metode akuntansi, perlu dijelaskan alasan perubahannya.
g. Lengkap
Laporan keuangan hendaknya disajikan secara lengkap. Laporan keuangan harus memenuhi standar pengungkapan yang memandai, sehingga mengungkapkan seluruh fakta keuangan yang penting, dan mengungkapkan semua informasi tambahan yang dapat mempengaruhi perilaku pegambilan keputusan.
Senin, 28 November 2016
1.3 Pihak-pihak yang Membutuhkan Informasi Akuntansi
Pihak-pihak yang berkepentingan dengan informasi akuntansi dapat dikelompokkan sebagai berikut.
1. Pihak intern (internal user)
Yang dimaksud dengan pihak intern di sini adalah pemilik atau pemegang saham dan manajemen atau pengelola perusahaan.
a. Pemilik atau pemegang saham
Laporan akuntansi yang diterima memberikan informasi untuk menilai keberhasilan manajemen dalam mengelola perusahaan.
b. Manajemen atau pengelola perusahaan
Laporan akuntansi dapat dipakai sebagai alat untuk berkaca (menilai sendiri) kinerja perusahaan yang dikelola sehingga keputusan yang akan diambil tepat sasaran.
2. Pihak ekstern (eksternal user)
Pihak-pihak di luar perusahaan yang mempunyai kepentugan terhadap informasi akuntansi, antara lain:
a. Investor
Investor (penanam modal) atau pemilik perusahaan memerlukan informasi akuntansi pada waktu tertentu untuk mengetahui posisi keuangan perusahaan dan prospeknya di masa yang akan datang.
b. Kreditur
Kreditur merupakan pihak yang memberikan kredit kepada suatu perusahaan. Yang termasuk kreditur antara lain lembaga keuangan bank dan lembaga keuangan nonbank, serta supplier (yang melakukan penjualan secara kredit kepada perusahaan). Mereka memerlukan informasi akuntansi perusahaan yang bersangkutan untuk menilai likuiditas, solvabilitas, serta resiko yang mungkin dihadapi perusahaan yang telah diberi kredit itu.
c. Pemerintah
Pemerintah (dalam hal ini Direktorat Jenderal Pajak, Departemen Keuangan) memerlukan informasi akuntansi suatu perusahaan untuk menetapkan pajak penghasilannya.
Rabu, 23 November 2016
1.2 Profesi Akuntansi
Profesi merupakan kedudukan atau jabatan. Untuk memperolehnya, seseorang harus mempelajari dan menguasai suatu ilmu pengetahuan tertentu. Gelar Akuntan di Indonesia diatur oleh Undang-undang No. 34 tahun 1954. Menurut undang-undang ini, pendidikan untuk menjadi Akuntan ditempuh melalui fakultas ekonomi negeri yang mempunyai jurusan akuntansi. Bagi fakultas ekonomi di perguruan swasta (atau perguruan tinggi negeri lainnya), gelar Akuntan baru dapat diperoleh apabila seorang mahasiswa telah lulus ujian negara akuntansi (UNA).
Dengan semakin luasnya bidang garapan akuntansi, profesi seorang akuntan dapat dibagi menjadi 4 kelompok, yaitu:
1. Akuntan publik (public accountants)
Akuntan publik adalah akuntan independen yang memberikan jasa-jasanya atas dasar pembayaran tertentu dari perusahaan-perusahaan yang membutuhkannya.
Seorang akuntan publik, atau yang biasa disebut CPA (Certified Public Accountants) mempunyai kewajiban memberikan pelayanan dengan penuh tanggung jawab dan kejujuran kepada klien, teman sejawat, dan masyarakat. Namun, masyarakat tidak mempunyai standar untuk menilai hasil kerja akuntan tersebut. Untuk mengatasi hal ini, organisasi CPA menyusun suatu standar yang disebut kde perilaku profesionalatau kode etika profesi (code of proffessional ethics). Organisasi profesi CPA yang ada misalnya, lembaga pemerintah (Dewan Akutansi Negara Bagian, Komisi Surat Berharga dan Bursa).
Jasa yang dapat diberikan seorang akuntan publik meliputi:
a. memeriksa laporan keuangan;
b. menyusun sistem akuntansi;
c. memberikan jasa dalam bidang perpajakan;
d. jasa konsultasi manajemen;
e. melakukan studi kelayakan; dan
f. menyusun laporan keuangan.
2. Akuntan manajemen (management accountants)
Akuntan manajemen atau disebut juga akuntan intern (internal accountants) adalah akuntan yang bekerja dalam suatu perusahaan.
Pekerjaan yang biasa dikerjakan seorang akuntan intern adalah:
a. menyusun sistem akuntansi;
b. menyusun laporan akuntansi untuk pihak ekstern dan pihak ekstern;
c. menyusun anggaran perusahaan;
d. mengurus pajak perusahaan;
e. memeriksa keuangan intern;
f. dan lain-lain.
3. Akuntan pemerintah (government accountants)
Akuntan pemerintah adalah akuntan yang bekerja di badan-badan pemerintahan, seperti Departemen Keuangan, Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP), Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK), dan Direktorat Jendral Pajak.
4. Akuntan pendidik
Akuntan pendidik adalah akntan yang kegiatan utamanya bertugas dalam pendidikan akuntansi, yaitu mengajar, menyusun kurikulum, dan melakukan penelitian di bidang akuntansi.
Senin, 21 November 2016
1.1 Pengertian Akuntansi
Akuntansi adalah seni dalam pencatatan, pengklasifikasian, pengikhtisaran, dan pelaporan informasi yang meliputi data keuangan, transaksi keuangan, dan kejadian-kejadian penting sehubungan data keuangan.
Laporan keuangan yang dihasilkan, akan berguna bagi pihak yang membutuhkan untuk pengambilan keputusan finansial.
Akuntansi tidak dapat dipisahkan dari kegiatan bisnis kita. Dengan adanya perkembangan dunia bisnis dan kebutuhan masyarakat akan informasi akuntansi, maka muncul bidang-bidang akuntansi. Bidang-bidang tersebut adalah :
1. Akuntansi Keuangan (Financial Accounting)
Akuntansi keuangan atau akuntansi umum adalah akuntansi yang secara khusus ditujukan untuk menangani masalah pencatatan transaksi-transaksi perusahaan dan penyusunan laporan keuangan secara berkala.
2. Akuntansi Manajemen (Management Accounting)
Akuntansi manajemen adalah akuntansi yang menyediakan informasi-informasi yang berguna bagi pimpinan perusahaan (manajemen) atau pihak-pihak dalam perusahaan. Akuntansi manajemen berguna untuk mengendalikan kegiatan perusahaan, seperti penetapan harga jual, metode produksi, investasi, dan pembelanjaan.
3. Akuntansi Pemeriksaan (Auditing)
Auditing akuntansi dengan fokus untuk mengadakan pemeriksaan pembukuan berdasarkan prinsip akuntansi yang berlaku, serta memeriksa keabsahan suatu pencatatan dan bukti transaksi dengan tujuan untuk pengendalian dan menemukan kesalahan serta kecurangan.
4. Akuntansi Biaya (Cost Accounting)
Akuntansi biaya adalah bidang akuntansi yang menekankan pencatatan dan penyajian informasi biaya. Ruang lingkupnya mencakup biaya selama proses produksi dan harga pokok dari barang yang sudah selesai diproduksi. Informasi biaya ini digunakan oleh pengelolaan perusahaan (manajemen) sebagai alat untuk melakukan perencanaan dan pengendalian biaya dan menentukan harga pokok secara tepat.
5. Akuntansi Perpajakan (Tax Accounting)
Akuntansi perpajakan adalah bidang akuntansi yang menekankan pentingnya penyusunan laporan keuangan untuk tujuan perpajakan, pengisian formulir pajak, dan pemberian nasihat sehubungan dengan masalah perpajakan.
6. Sistem Akuntansi (Accounting System)
Sistem akuntansi adalah bidang spesialisasi akuntansi yang berkaitan dengan perancangan metode, teknik, dan prosedur akuntansiyang digunakan untuk mengolah data transaksi perusahaan.
7. Akuntansi Anggaran (Budgeting)
Akuntansi anggaran merupakan bidang akuntansi yang berhubungan dengan penyusunan rencana keuangan mengenai kegiatan perusahaan dimasa mendatang.
8. Akuntansi Pemerintahan (Government Accounting)
Akuntansi pemerintahan adalah bidang akuntansi yang mengkhususkan diri pada pencatatan dan pelaporan transaksi unit organisasi pemerintah, departemen-departemen pemerintah pusat dan daerah, proyek-proyek pemerintah pusat dan daerah, BUMN, dan sebagainya.
9. Akuntansi Lembaga Nirlaba (Nonprofit Accounting)
Akuntansi lembaga nirlaba adalah bidang akuntansi yang mengkhususkan diri pada masalah pencatatan dan pelaporan transaksi dari unit-unit pemerintahan serta lembaga-lembaga nirlaba yang lain, eperti yayasan masjid, gereja, lembaga amal, lembaga pendidikan, dan sebagainya.
10. Akuntansi International
Akuntansi international adalah bidang akuntansi yang berhubungan dengan masalah perdagangan internasional, khususnya menyangkut perusahaan multinasional.
Laporan keuangan yang dihasilkan, akan berguna bagi pihak yang membutuhkan untuk pengambilan keputusan finansial.
Akuntansi tidak dapat dipisahkan dari kegiatan bisnis kita. Dengan adanya perkembangan dunia bisnis dan kebutuhan masyarakat akan informasi akuntansi, maka muncul bidang-bidang akuntansi. Bidang-bidang tersebut adalah :
1. Akuntansi Keuangan (Financial Accounting)
Akuntansi keuangan atau akuntansi umum adalah akuntansi yang secara khusus ditujukan untuk menangani masalah pencatatan transaksi-transaksi perusahaan dan penyusunan laporan keuangan secara berkala.
2. Akuntansi Manajemen (Management Accounting)
Akuntansi manajemen adalah akuntansi yang menyediakan informasi-informasi yang berguna bagi pimpinan perusahaan (manajemen) atau pihak-pihak dalam perusahaan. Akuntansi manajemen berguna untuk mengendalikan kegiatan perusahaan, seperti penetapan harga jual, metode produksi, investasi, dan pembelanjaan.
3. Akuntansi Pemeriksaan (Auditing)
Auditing akuntansi dengan fokus untuk mengadakan pemeriksaan pembukuan berdasarkan prinsip akuntansi yang berlaku, serta memeriksa keabsahan suatu pencatatan dan bukti transaksi dengan tujuan untuk pengendalian dan menemukan kesalahan serta kecurangan.
4. Akuntansi Biaya (Cost Accounting)
Akuntansi biaya adalah bidang akuntansi yang menekankan pencatatan dan penyajian informasi biaya. Ruang lingkupnya mencakup biaya selama proses produksi dan harga pokok dari barang yang sudah selesai diproduksi. Informasi biaya ini digunakan oleh pengelolaan perusahaan (manajemen) sebagai alat untuk melakukan perencanaan dan pengendalian biaya dan menentukan harga pokok secara tepat.
5. Akuntansi Perpajakan (Tax Accounting)
Akuntansi perpajakan adalah bidang akuntansi yang menekankan pentingnya penyusunan laporan keuangan untuk tujuan perpajakan, pengisian formulir pajak, dan pemberian nasihat sehubungan dengan masalah perpajakan.
6. Sistem Akuntansi (Accounting System)
Sistem akuntansi adalah bidang spesialisasi akuntansi yang berkaitan dengan perancangan metode, teknik, dan prosedur akuntansiyang digunakan untuk mengolah data transaksi perusahaan.
7. Akuntansi Anggaran (Budgeting)
Akuntansi anggaran merupakan bidang akuntansi yang berhubungan dengan penyusunan rencana keuangan mengenai kegiatan perusahaan dimasa mendatang.
8. Akuntansi Pemerintahan (Government Accounting)
Akuntansi pemerintahan adalah bidang akuntansi yang mengkhususkan diri pada pencatatan dan pelaporan transaksi unit organisasi pemerintah, departemen-departemen pemerintah pusat dan daerah, proyek-proyek pemerintah pusat dan daerah, BUMN, dan sebagainya.
9. Akuntansi Lembaga Nirlaba (Nonprofit Accounting)
Akuntansi lembaga nirlaba adalah bidang akuntansi yang mengkhususkan diri pada masalah pencatatan dan pelaporan transaksi dari unit-unit pemerintahan serta lembaga-lembaga nirlaba yang lain, eperti yayasan masjid, gereja, lembaga amal, lembaga pendidikan, dan sebagainya.
10. Akuntansi International
Akuntansi international adalah bidang akuntansi yang berhubungan dengan masalah perdagangan internasional, khususnya menyangkut perusahaan multinasional.
Minggu, 20 November 2016
1 Memahami Dasar-dasar Akuntansi
1.1 Pengertian Akuntansi
1.2 Profesi Akuntansi
1.3 Pihak-pihak yang Membutuhkan Informasi Akuntansi
1.4 Prinsip-prinsip Akuntansi
1.5 Konsep-konsep Dasar Akuntansi
Tes Formatif
1.2 Profesi Akuntansi
1.3 Pihak-pihak yang Membutuhkan Informasi Akuntansi
1.4 Prinsip-prinsip Akuntansi
1.5 Konsep-konsep Dasar Akuntansi
Tes Formatif
Rabu, 16 November 2016
GLOSARIUM
A
Aktiva = Seluruh harta dan kekayaan yang dimiliki oleh sebuah perusahaan.
Akuntansi = Seni dalam pencatatan, pengklassifikasian, pengikhtisaran, dan pelaporan informasi
yang meliputi data keuangan, transaksi keuangan, dan kejadian-kejadian penting
berhubungan dengan data keuangan.
B
Beban = Semua pengorbanan baik yang dibayar dengan uang maupun yang merupakan pengurangan
nilai aktiva/harta karena dipakai dalam proses produksi (misalnya penyusutan aktiva tetap).
L
Laporan Laba Rugi = Suatu perhitungan secara sistematis dengan mencatat dan mengikhtisaran
hasil usaha yang telah dicapai oleh perusahaan dalam jangka waktu tertentu.
M
Modal = Hak kepemilikan atas kekayaan perusahaan.
N
Neraca = Suatu daftar yang disusun secara sistematis untuk menyajikan keadaan atau posisi
keuangan selama periode tertentu dengan cara menginformasikan keadaan harta (aktiva),
utang, modal, serta penjelasannya.
P
Pendapatan = Kenaikan manfaat ekonomi selama periode akuntansi dalam bentuk pemasukan atau penambahan aktiva atau penurunan utang yang mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari kontribusi penanam modal.
U
Utang = Kewajiban perusahaan kepada pihak ketiga.
Selasa, 15 November 2016
Kata Pengantar
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan bentuk satuan pendidikan kejuruan menengah yang mempersiapkan peserta didiknya terutama untuk bekerja dalam bidang tertentu. Oleh karena itu, dalam modul ini, kami menyediakan sarana pendidikan dan pelatihan program keahlian yang disesuaikan dengan kebutuhan lapangan kerja.
Modul Akuntansi Kompetensi Mengerjakan Persamaan Dasar Akuntansi merupakan rangkaian kompetensi yang harus dimiliki oleh siswa SMK jurusan Akuntansi. Seorang lulusan SMK jurusan Akuntansi diharapkan mempunyai kecakapan-kecakapan yang terdapat dalam modul ini, yaitu:
a. memahami dasar-dasar akuntansi;
b. mencatat transaksi dalam persamaan dasar akuntansi; dan
c. menyusun laporan keuangan dari persamaan dasar akuntansi.
Dengan menguasai tiga subkompetensi tersebut, siswa akan mempunyai nilai tambah dan siap bekerja, baik bekerja secara mandiri maupun mengisi lowongan yang sudah ada. Setelah menyelesaikan modul Akuntansi Mengerjakan Persamaan Dasar Akuntansi, siswa dapat melanjutkan ke modul Mengelola Bukti Transaksi. Modul ini disusun berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), sehingga siswa yang telah menguasai kompetensi ini diharapkan menjadi lulusan SMK jurusan akuntansi yang kompeten.
Modul ini berisi uraian materi dan soal-soal latihan yang beragam. Selain soal uraian, juga disediakan soal-soal praktik. Soal-soal uraian ditujukan agar siswa mampu mengingat dan memahami materi yang dibahas, sedangkan soal-soal praktik ditujukan agar siswa mampu menyelesaikan masalah di sekitarnya berdasarkan materi yang sedang dibahas. Dengan perpaduan soal-soal tersebut, siswa diharapkan lebih mudah memahami materi yang sedang dibahas dan mampu menerapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Modul ini tidak luput dari kesalahan. Oleh karena itu, kami trbuka untuk kritik dan saran dari berbagai pihak. Akhir kata, semoga modul ini bermanfaat bagi siswa khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.
Jakarta, Juni 2007
Tim Modul Akuntansi SMK
Modul Akuntansi Kompetensi Mengerjakan Persamaan Dasar Akuntansi merupakan rangkaian kompetensi yang harus dimiliki oleh siswa SMK jurusan Akuntansi. Seorang lulusan SMK jurusan Akuntansi diharapkan mempunyai kecakapan-kecakapan yang terdapat dalam modul ini, yaitu:
a. memahami dasar-dasar akuntansi;
b. mencatat transaksi dalam persamaan dasar akuntansi; dan
c. menyusun laporan keuangan dari persamaan dasar akuntansi.
Dengan menguasai tiga subkompetensi tersebut, siswa akan mempunyai nilai tambah dan siap bekerja, baik bekerja secara mandiri maupun mengisi lowongan yang sudah ada. Setelah menyelesaikan modul Akuntansi Mengerjakan Persamaan Dasar Akuntansi, siswa dapat melanjutkan ke modul Mengelola Bukti Transaksi. Modul ini disusun berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), sehingga siswa yang telah menguasai kompetensi ini diharapkan menjadi lulusan SMK jurusan akuntansi yang kompeten.
Modul ini berisi uraian materi dan soal-soal latihan yang beragam. Selain soal uraian, juga disediakan soal-soal praktik. Soal-soal uraian ditujukan agar siswa mampu mengingat dan memahami materi yang dibahas, sedangkan soal-soal praktik ditujukan agar siswa mampu menyelesaikan masalah di sekitarnya berdasarkan materi yang sedang dibahas. Dengan perpaduan soal-soal tersebut, siswa diharapkan lebih mudah memahami materi yang sedang dibahas dan mampu menerapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Modul ini tidak luput dari kesalahan. Oleh karena itu, kami trbuka untuk kritik dan saran dari berbagai pihak. Akhir kata, semoga modul ini bermanfaat bagi siswa khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.
Jakarta, Juni 2007
Tim Modul Akuntansi SMK
Langganan:
Postingan (Atom)