Rabu, 30 November 2016

1.5 Konsep-konsep Dasar Akuntansi

Akuntansi mempunyai konsep-konsep dasar sebagai berikut:
1. Kesatuan akuntansi (business entity)
2. Kesinambungan (going concern)
3. Periode akuntansi (accounting period)
4. Pengukuran dalam nilai uang (money measurement)
5. Harga pertukaran
6. Penetapan beban dan pendapatan (matching cost with revenue)

Laporan keuangan harus disusun sesuai dengan prinsip akuntansi Indonesia, yaitu:
Laporan keuangan meliputi neraca, perhitungan laba rugi, laporan keuangan posisi keuangan, dan catatan atas laporan keuangan.

     Untuk lebih dapat menggambarkan secara jelas sifat dan perkembangan perubahan yang dialami perusahaan dari waktu ke waktu, sangat dianjurkan agar perusahaan menyusun laporan keuangan komparatif, setidaknya untuk dua tahun terakhir. Berikut ini adalah unsur-unsur yang terdapat dalam laporan keuangan:

A. Neraca

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam penyusunan neraca adalah:

1. Neraca harus disusun secara sistematis sehingga dapat memberikan gambaran mengenai posisi keuangan perusahaan pada suatu saat tertentu.

2. Komponen-komponen neraca dapat digolongkan sebagai berikut:
    a. Aktiva, meliputi: aktiva lancar, investasi/penyertaan, aktiva tetap, aktiva tidak berwujud, dan
        aktiva lain-lain.
    b. Utang, meliputi utang jangka pendek, utang jangka panjang, dan utang lain-lain.
    c. Modal, meliputi modal saham, agio saham/premi, dan laba yang ditahan.
    Penyajian komponen-komponen tersebut merupakan pencerminan dari klarifikasi lazim pos neraca sebagai berikut:
    a. Aktiva diklarifikasikan menurut urutan likuiditas.
    b. Utang diklarifikasikan menurut urutan jatuh tempo.
    c. Modal diklarifikasikan berdasarkan sifat kekekalan.
    Perkiraan lawan (contra account) atas pos neraca tertentu disajikan sebagai unsur pengurang atas pos neraca yang bersangkutan.

B. Perhitungan laba rugi dan laba yang ditahan

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam penyusunan perhitungan laba rugi dan laba yang ditahan adalah:

1. Perhitungan laba rugi harus disusun sedemikian rupa agar dapat memberikan gambaran mengenai hasil usaha perusahaan dalam periode tertentu.

2. Cara pnyajian perhitungan laba rugi adalah sebagai berikut:
    a. Harus memuat secara terperinci unsur-unsur pendapatan dan beban.
    b. Sebaiknya disusun dalam bentuk urutan ke bawah (stafel).
    c. Harus dipisahkan antara hasil dari bidang usaha, hasil dari luar usaha, dan pos luar biasa.

3. Komponen-komponen perhitungan laba rugi adalah penjualan, harga pokok penjualan, laba bruto, beban biasa, pos luar biasa, laba sebelum pajak, pajak penghasilan, laba setelah pajak.

4. Laba bersih mencerminkan semua pos laba rugi selama suatu periode, kecuali koreksi masa lalu. Koreksi masa lalu disajikan sebagai peenyesuaian atas saldo awal laba ditahan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar