Selasa, 29 November 2016

1.4 Prinsip-prinsip Akuntansi

     Laporan keuangan dibuat agar berguna bagi semua pihak yang berkepentingan, sehingga mereka mempunyai  pennafsiran sama seperti yang dimaksudkan oleh pembuatnya, maka laporan keuangan harus disusun berdasarkan pedoman dan tata cara pencatatan umum yang berlaku. Pedoman semacam ini disebut prinsip akuntansi.
     Prinsip akuntansi tidak selalu sama di setiap negara. Prinsip akuntansi yang berlaku di Indonesia adalah Prinsip Akuntansi Indonesia tahun 1984 (PAI 1984). Bab Pendahuluan dari PAI 1984 menjelaskan bahwa Prinsip Akuntansi Indonesia merupakan himpunan prinsi, prosedur, metode, dan teknik akuntansi yang mengatur laporan keuangan, khususnya yang ditujukan kepada pihak luar, seperti pemegang saham, kreditur, dan fiscus (Direktorat Jendral Pajak).
     Prinsip Akuntansi Indonesia pertama kali diterbitkan tahun 1973, kemudian diubah pada tahun 1984 yang dikenal dengan sebutan PAI 1984. Prinsip Akuntansi Indonesia (PAI) tahun 1984 yang disusun IAI (Ikatan Akuntan Indonesia) memiliki dua tujuan, yaitu tujuan umum dan kualitatif.

1. Tujuan umum
     Tujuan umum laporan keuangan dapat dinyatakan sebagai berikut.
a. Memberikan informasi keuangan yang dapat dipercaya mengenai aktiva dan kewajiban serta modal perusahaan.
b. Memberikan informasi yang dapat dipercaya mengenai perubahan dalam aktiva neto (aktiva setelah mengurangi kewajiban) suatu perusahaan yang timbul sebagai akibat dari usaha memperoleh laba.
c. Memberikan informasi keuangan kepada para pemakai laporan keuangan, sehingga mereka dapat memperkirakan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba.
d. Memberikan informasi penting lain mengenai perubahan dalam aktiva dan utang perusahaan, seperti informasi mengenai aktivitas pembiayaan dan investasinya.
e. Mengungkapkan sejauh mungkin informasi lain yang berhubungan dengan laporan keuangan yang relevan dengan kebutuhan pemakai laporan, misalnya informasi mengenai kebijakan akuntansi yang dianut perusahaan.

2. Tujuan kualitatif
     Informasi keuangan suatu unit organisasi atau perusahaan akan bermanfaat bagi pemakainya, bila memenuhi persyaratan kualitatif seperti yang ditetapkan dalam buku Prinsip Akuntansi Indonesia berikut ini.
a. Relevan
     Relevansi suatu informasi harus berkaitan dengan maksud penggunaannya. Informasi yang tidak relevan dengan keperluan para pengambil keputusan tidak berguna walaupun kualitas lainnya mungkin terpenuhi. Sehubungan dengan tujuan relevasi itu, perlu dipilih metode pengukuran dan pelaporan akuntansi keuangan yang sejauh mungkin dapat membantu data pemakai data akuntansi keuangan. Oleh karena itu, dalam mempertimbangan relevansi suatu informasi yang bertujuan umum, perhatian difokuskan pada kebutuhan khusu pihak tertentu saja.
b. Dapat dimengerti
     Informasi keuangan dapat disampaikan harus dapat dimengerti oleh pemakainya. Bentuk laporan keuangan dan istilah-istilah yang digunakan harus disesuaikan dengan batas kemampuan pemakai dalam menangkap pengertiannya. Pihak pemakai diharapkan juga telah memiliki pengetahuan dasar mengenai aktivitas ekonomi perusahaan, proses akuntansi keuangan, dan istilah-istilah umum yang digunakan dalam laporan keuangan.
c. Dapat diverivikasi (diuji kebenarannya)
     Laporan keuangan harus disusun secara objektif, sehingga dapat diuji kebenarannya oleh para pengukur yang independen, dengan menggunakan metode pengukuran yang sama.
d. Netral
    Informasi keuangan harus diarahkan pada kebutuhan pemakai secara umum dan bukan pada kebutuhan pihak tertentu saja. Menyajikan informasi keuangan yang hanya menguntungkan beberapa pihak tertentu, tetapi akan merugikan pihak lain, maka tidak diperkenankan.
e. Tepat waktu
     Informasi harus disampaikan sedini mungkin agar dapat digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan ekonomi dan menghindari penundaan pengambilan keputusan yang dianggap penting.
f. Dapat dibandingkan
     Informasi laporan keuangan harus dapat dibandingkan dengan informasi laporan keuangan periode sebelumnya dari perusahaan yang sama, juga dengan laporan keuangan perusahaan yang sejenis pada periode yang sama. Untuk mencapai sasaran perbandingan secara memandai, penetapan metode akuntansi yang dipakai perusahaan hendaknya konsisten dari tahun ke tahun. Apabila pada tahun tertentu terjadi perubahan metode akuntansi, perlu dijelaskan alasan perubahannya.
g. Lengkap
     Laporan keuangan hendaknya disajikan secara lengkap. Laporan keuangan harus memenuhi standar pengungkapan yang memandai, sehingga mengungkapkan seluruh fakta keuangan yang penting, dan mengungkapkan semua informasi tambahan yang dapat mempengaruhi perilaku pegambilan keputusan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar